Program pemutaran film dengan tajuk Layar Tancap Akar Rumput diinisiasi oleh Imaji Papua dan Indonesia Art Movement (IAM). Mengambil tema “Life in Harmony” kegiatan screening film diselenggarakan pada 28-30 Maret 2023.


Ada 10 film yang diputar menampilkan karya 8 sutradara, yang berkisah tentang interaksi manusia dengan alam, budaya dan Tanah Papua, yakni:
1. Film Dokumenter Lamek arahan sutradara Yulika Anastasia
2.Film Dokumenter Demianus Wasage’s Journey, Touch The Heart of Papua Land (Yulika Anastasia)
3.Film Dokumenter Cendramati (Ardhia/ Iam Murda)
4.Film Dokumenter Beda Cara Sama Rasa (Elisabeth Apyaka)
5.Film Dokumenter Senja Tanah Belik (Ichal Mokodongan)
6.Web Series Pinang Tumpuk (Risaldi)
7.Film Pendek Fiksi Daring (Risaldi)
8.Film Dance Wompits (Fachri Matlawa)
9.Film Dokumenter Antara Hutan, Perusahaan dan Masyarakat Adat (Econusa)
10.Film Sa Pu Nama Moses (Danny Mambrasar)
Pemutaran film berlangsung di Rumah Bakau Jayapura pada 28-29 Maret 2023 dan Kampung Yoboi, Sentani pada 30 Maret 2023. Pemutaran film di Rumah Bakau dirangkai dengan pameran foto dengan tema lingkungan, ekoturisme dan kampanye anti narkotika.
Selama 2 hari di Rumah Bakau, pemutaran film dihadiri sekitar 200 orang yang datang dari berbagai latar belakang, diantaranya komunitas pecinta lingkungan, aktivis sosial, pegiat film, mahasiswa dan pemerhati film. Sebagian penonton yang hadir ialah anak muda.








Setiap film yang diputar memantik diskusi yang mendalam antara filmmaker dengan audiens yang hadir. Isu – isu faktual yang dihadirkan dalam film misalnya saja pendidikan, pelestarian lingkungan dan hutan, ekoturisme dan isu sosial dibicarakan dengan hangat oleh anak – anak muda. Bahkan menimbulkan beberapa bentuk emosi mulai dari rasa empati, rasa haru dan menularkan semangat untuk memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar kita.
Program screening film Akar Rumput berasa istimewa dengan moment pemutaran perdana dua judul film karya sutradara muda, yakni Film Dokumenter Cenderamati karya Ardhia F Thamrin dan Film Tari Wompits karya Fachri Matlawa.
Pemutaran hari kedua di Rumah Bakau, dihadiri oleh Sutradara kondang Garin Nugroho yang sengaja dihadirkan oleh penyelenggara untuk berbagi ilmu dan pengalaman serta memotivasi sineas yang bekerja di Tanah Papua.
Sesi diskusi bersama Garin Nugroho ditutup dengan penanda-tanganan spanduk sebagai simbol dukungan terhadap upaya penyelematan burung cendrawasih oleh komunitas pecinta lingkungan di Tanah Papua.







Sementara pemutaran di Obhee (pendopo) Kampung Wisata Yoboi dihadiri oleh anak – anak, warga kampung dan anggota komunitas dari Kota Sentani dan Kota Jayapura. Pemutaran di Kampung Yoboi berasa sama istimewanya dari pemutaran sebelumnya. Screening film dirangkai dengan kegiatan sosialisasi dan deklarasi anti narkotika oleh anak – anak SD pada siang hari dengan dukungan Lembaga Anti Narkotika (LAN) Papua dan berlanjut nobar film Papua pada sore hingga malam hari.
Ketua LAN Papua Izak Randi Hikoyabi mengajak satu juta jiwa warga Papua untuk memberantas narkoba, menolak narkoba dan membebaskan generasi muda dan anak – anak yang terjerat narkoba.
Hal menarik lainnya, setelah pemutaran film berjudul “Sa Pu Nama Moses” karya Sutradara Danny Mambrasar yang mengangkat tema tentang antikorupsi, dilanjutkan dengan sesi diskusi dengan sutradara dan Divisi Soskam KPK, Ibu Epi Handayani. Diskusi berlangsung melalui zoom meeting karena kedua narasumber tersebut berada di Jakarta.
Sang Sutradara, Danny Mambrasar dan Ibu Epi Handayani menyisipkan pesan mengenai nilai – nilai integritas moral anti korupsi. Sebagai catatan, film Sa Pu Nama Moses karya Danny Mambrasar di produksi oleh East Cinema Jakarta dan telah ditayangkan pada Anti Corruption Film Festival (ACFFest) tahun 2022. Acffest adalah festival film yang digagas oleh Komisi Pemberantas Korupsi.
Penonton yang hadir selain disapa oleh Danny Mambrasar, sutradara muda lainnya yakni Elisabeth Apyaka memberikan motivasi pada anak – anak dan generasi muda usai pemutaran filmnya yang berjudul “Beda Cara Sama Rasa”. Ia menaruh harapan kepada mereka yang hadir, kelak ada anak – anak dan generasi muda bisa memproduksi film untuk mempromosikan kampungnya dan bercerita kepada dunia tentang kearifan lokal yang ada.
Program ini ditutup dengan memberikan Piagam Penghargaan kepada Sutradara, Rumah Produksi, Para Pendukung Acara, Sponsor, Media dan Kepala Kampung Yoboi atas partisipasi mereka mensukseskan kegiatan pemutaran film Layar Tancap Akar Rumput. ***




Kategori:Ruang Film Imaji