Susi Susanti, sang Pahlawan Olahraga adalah simbol tentang bagaimana seharusnya kita menjadi “Indonesia” yang sejati yakni tidak membedakan orang karena suku, ras, agama dan antar golongan, dan meletakkan kebhinekaan dalam hidup sehari – hari.
Susi Susanti: Love All adalah film biopik yang dikemas dengan sangat menarik. Ceritanya diangkat dari kisah nyata legenda bulu tangkis Indonesia di era 90-an bernama Susi Susanti.
Susi Susanti, pada usia 14 tahun menjadi sensasi bulu tangkis Indonesia dan berkembang menjadi atlet yang paling dicintai di Indonesia. Di dorong oleh janji suci pada ayahnya, Susi Susanti berjuang untuk mengharumkan nama Indonesia. Ia bertekat untuk mendapat pengakuan dunia dengan meraih emas Olimpiade.
Perjuangan Susi Susanti ini sangat kontras dengan konflik sosial-politik yang melatar-belakanginya kala itu. Susi Susanti yang notabene adalah atlit keturunan China dihadapkan pada realitas sulitnya mendapatkan surat kewarganegaraan baginya dan bagi pelatihnya. Ditambah-lagi kerusuhan rasial terhadap etnis Tionghoa Mei 1998 menjadi puncak konflik dalam film ini.
Film Susi Susanti Love All bukan hanya berbicara tentang tekad, semangat dan kerja keras untuk meraih cita – cita, namun bersuara lantang tentang Nasionalisme dan Patriotisme di tengah politik identitas saat ini.
Susi Susanti, sang Pahlawan Olahraga adalah simbol tentang bagaimana seharusnya kita menjadi “Indonesia” yang sejati yakni tidak membedakan orang karena suku, ras, agama dan antar golongan, dan meletakkan kebhinekaan dalam hidup sehari – hari.
Film arahan sutradara Sim F ini sangat layak untuk kita tonton. Film Susi Susanti Love All diperankan oleh Laura Basuki sebagai tokoh utamanya (Susi Susanti) dan film ini menjadi nominasi Piala Citra 2020, serta mengantarkan Laura Basuki meraih Piala Citra 2020 dalam kategori Pemeran Utama Perempuan Terbaik.
Kategori:Ruang Film Imaji