Di era new normal saat ini mengunjungi museum bisa dilakukan secara virtual. Salah satu museum di Indonesia yang bisa dikunjungi secara virtual ialah Museum Nasional.

Museum adalah tempat untuk menyimpan “sejarah peradaban” dalam bentuk benda – benda peninggalan jaman dulu. Dulu, untuk mengunjungi museum kita harus mengeluarkan biaya extra terlebih lagi jika museumnya terletak di luar daerah.
Di era new normal saat ini mengunjungi museum bisa dilakukan secara virtual. Salah satu museum di Indonesia yang bisa dikunjungi secara virtual ialah Museum Nasional.
Teknologi virtual reality (VR) memungkinkan kita menyusuri setiap ruangan dalam museum dan menikmati koleksi benda – benda yang tersimpan dalam museum. Virtual reality atau realitas maya merupakan teknologi yang membuat pengguna dapat berinteraksi dengan suatu lingkungan yang ditiru dan disimulasikan dengan perangkat digital atau gadget.
Bukan hanya VR, Museum Nasional juga dilengkapi dengan agumenterd reality (AR) atau realitas bertambah, yakni integrasi informasi digital dengan lingkungan pengguna secara realtime. Berbeda dengan virtual reality, AR yang menciptakan lingkungan yang ada dan melapisi informasi baru diatasnya. AR merupakan teknologi yang menggabungkan benda maya dua dimensi dan atau tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata tiga dimensi, kemudian benda-benda tersebut diproyeksikan dalam bentuk nyata, atau dapat dikatakan bahwa AR merupakan penambahan dari objek yang ada.

Museum Nasional dapat dikunjungi melalui halaman website https://www.museumnasional.or.id/ Menurut informasi dalam web tersebut ada 140ribu benda warisan budaya Indonesia yang dikelola disana.
Virtual tour dapat diakses melalui link https://www.museumnasional.or.id/virtual-tour / Dengan meng-klik link tersebut Anda akan mulai memasuki realitas virtual seolah – olah sedang berada dalam lingkungan museum.
Dengan view 360o memungkinkan kita melihat sekeliling ruangan, ditambah lagi dengan gambar 3D (tiga dimensi) yang disajikan dibeberapa titik dapat diklik. Bukan hanya mendapatkan tampilan 3 dimensi, tapi dilengkapi pula dengan suara narator yang memberi penjelasan tentang gambar benda dimaksud.
Menariknya lagi saat memulai tour museum secara virtual kita boleh memilih apakah akan ditemani musik instrument atau tidak. Jika anda tidak ingin diiringi musik, suara musik cukup disenyapkan.
Penjelajahan virtual dimulai dari Gedung Gajah. Di selasar gedung kita melihat berbagai arca dilanjutkan dengan memasuki bangunan yang menyimpan berbagai koleksi perunggu, keramik, miniatur rumah adat dan sebagainya. Selanjutnya memasuki Gedung Arca kita akan dihadapkan pada realitas bangunan 4 lantai, di setiap lantainya kita akan melihat berbagai koleksi yang tersimpan.
Nah, ada beberapa koleksi Papua yang tersimpan disini, diantaranya tifa, noken dan patung Asmat, seperti screenshoot gambar berikut:






Melalukan perjalanan keliling Museum Nasional secara virtual sangat mudah dilakukan, cukup dengan mengklik tanda anak panah sebagai pemandu. Hanya saja penjelasan tentang masih – masing ruangan rasanya tak lengkap karena tidak disediakan display keterangan dalam tampilan. Namun, pengelola museum menyediakan layanan tour virtual untuk anak sekolah yang dapat diakses diweb tersebut, namun harus melakukan registrasi terlebih dahulu.
Kategori:Jelajah Negeri