Perum Produksi Film Negara akan menyelenggarakan Vital Voice Festival (VVF) pada tanggal 5 – 12 Desember 2020 mendatang. Kegiatan tersebut direncanakan 80% berlangsung secara virtual.

Festival ini mengangkat tema “Perempuan bekerja dalam Pemulihan Ekonomi Nasional melalui Industri Kreatif dan Industri Film.”

Tidak seperti tahun sebelumnya, tahun 2020 ini karena adanya pandemic VVF diselenggarakan 80% berlangsung secara virtual dan 20% berlangsung secara offline.  Dalam jumpa pers yang digelar secara daring disampaikan bahwa selama festival berlangsung ada 8 hari pameran, 14 talkshow, 3 lomba, 14 workshop dan 16 bioskop rakyat.

Direktur Produksi PFN, Ibu Tjandra Wibowo mengatakan pelaksanaan VVF melibatkan banyak komponen yang bisa menunjang perempuan pekerja industri kreatif dan film bisa bertemu dan bertukar pikiran dalam ajang ini.

“Tadinya kita offline sekarang online, sesuai protokoler kesehatan. Orang harus bertransformasi untuk menyampaikan idenya,” kata Tjandra Wibowo.

Penyelenggaraan VVF tahun ini bekerja sama dengan Departemen Ketenagakerjaan, BUMN dan lembaga lain.

“Kita bersinergi dengan Telkom, setiap hari selama festival kita akan nonton bareng bioskop rakyat yang bisa disaksikan di festival ini,” kata Judith Dipodiputero, Direktur Perum PFN.

Lebih lanjut Ibu Judith mengatakan penyelenggaraan festival ini membantu penguatan PFN untuk mendukung industri perfilman dan industri kreatif di Indonesia.

Ia juga mengatakan VVF diselenggarakan pada bulan Desember juga untuk memperingati Kongres Perempuan Indonesia pertama (22 – 25 Desember 1928).

“Yang menarik dari workshop PFN punya creative academy, sebagai pembinaan kepada pemuda dan masyarakat lapangan pekerjaan apa sajakah dan peluang usaha yang ada di industri film dan industri kreatif,” tuturnya.

Lebih lanjut Judith mengatakan dalam 5 tahun diperkirakan pemerintah menargetkan  menciptakan 41 ribu tenaga kerja perempuan di industri kreatif. Karena itu Perum PFN bersama jejaring mendukung untuk agar target tersebut terealisasi.(***)