Berbeda dengan restoran pada umumnya, Ungkea Jungle Resto menawarkan keistimewaan cita rasa hutan sagu dan sensasi yang tidak ada di tempat lain.
Ungkea Jungle Resto berada di tengah hutan sagu Kwadeware, Distrik Waibhu, Kabupaten Jayapura. Resto ini dikelola oleh Charles Toto, Jungle Chef ternama dari Papua.
Menuju Ungkea Jungle Resto kita akan berjalan kaki melalui jalan setapak, dibutuhkan waktu kira – kira 10 menit perjalanan untuk mencapai tempat ini.

Resto ini terbilang unik, dikelilingi oleh rindangnya pohon – pohon sagu menjadikannya teduh dan asri. Tidak seperti resto pada umumnya, bangunan resto ini seluruhnya terbuat dari kayu yang diikat dengan tali rotan, daun sagu dan material lain yang didapat dari hutan sagu. Di sudut tiang rumah tergantung keranjang berisi sirih pinang yang dapat dinikmati pengunjung.
Meja dan bangku panjang dari kayu disediakan untuk tempat duduk tamu berada di bawah naungan rerindangan pepohonan. Di setiap sudut disediakan tempat sampah yang terbuat dari anyaman daun sagu agar kebersihan lingkungan sekitar tetap terjaga.

“Hutan dan resto ini berkonsep wisata kuliner dan edukasi. Pengunjung bisa belajar tentang banyak hal di dusun sagu,” kata Charles Toto pemilik restoran ini.
Chato, demikian nama panggilannya, mengatakan 70% menu yang disajikan berasal dari hutan sagu. Menurutnya hutan adalah pasar bagi Orang Papua untuk berbelanja tanpa mengeluarkan uang. Selain itu sagu memberi kita kehidupan karenanya kita wajib menjaga hutan sagu dari kepunahan.
“Disini tempat untuk makan dengan suasana tradisional, serta cerita – cerita tentang bahan makanan yang didapat dari hutan di sekitar dusun sagu Ungkea,” terang Chato sang Jungle Chef yang juga ahli food maping.
Ada beberapa menu tradisional yang sangat lezat yang wajib Anda icip – icip ketika berkunjung ke tempat ini, diantaranya:
- Swamening

Swamening adalah olahan tradisional menggunakan bahan sayur lilin dicampur dengan sagu dan kelapa parut dibungkus dengan daun gedi kemudian dikukus. Swamening adalah makanan khas masyarakat Genyem, Kabupaten Jayapura.
- Kha Ebehele (Ikan gabus kuah hitam)

Kha dalam bahasa Sentani adalah ikan gabus yang dimasak dalam ebehele (tempayan/gerabah) dicampur dengan sayur daun sukun. Waktu yang dibutuhkan untuk memasak pun sangat lama bisa berjam – jam hingga daging dan tulang ikan pun menjadi sangat lunak dengan rasa yang sangat nikmat
Kategori:Kuliner