Seni ukir Asmat sudah sejak lama mendunia, bahkan menjadi produk yang diincar oleh wisatawan manca negara. Bahkan beberapa diantaranya tersimpan di museum di luar negeri. Berikut ini beberapa fakta tentang seni ukir yang memiliki nilai artistik yang sangat tinggi.
Seni ukiran rata – rata dibuat untuk penghormatan terhadap leluhur. Motifnya diukir menurut simbol – simbol yang mereka pakai. Motif manusia berhubungan dengan leluhur, motif alam menceritakan hubungan mereka dengan alam dan motif roh yang tertuang dalam ukiran juga terkait dengan leluhur
Ukiran – ukiran Asmat biasanya dipamerkan dalam pesta budaya tahunan Festival Budaya Asmat yang kini bernama Festival Asmat Pokman. Peminat seni ukir Asmat dapat membelinya saat moment tersebut.
Suku Asmat memiliki cita rasa seni dan daya imajinasi yang luar biasa. Hal itu terlihat dari setiap detail karya seni ukir.
Melalui seni mereka terhubung ke semesta, dan mereka percaya ada kekuatan yang lebih besar dari manusia disimbolkan dengan matahari. Matahari yang tertuang diukiran dipercaya akan memberikan kekuatan
Ukiran Asmat terbuat dari material kayu lunak, melalui prosesi/ritual pemberian nama, dan terkait dengan roh leluhur
Berbagai jenis seni ukir/ kerajinan tangan yang tersimpan dalam Museum Kebudayaan & Kemajuan di Kota Agats, Kabupaten Asmat
4. Sebelum pangkur sagu, biasanya suku Asmat akan mengangkat alat pangkur ke arah matahari, sebagai simbol permohonan agar mendapatkan hasil kebun yang banyak. Jika mendapatkan hasil, tidak semuanya dibawa pulang tetapi ada yang dikembalikan ke alam sebagai penghormatan terhadap leluhur
Berbagai Seni Ukir Asmat. Narasumber: Erick Sarkol/ Kurator Museum Kemajuan & Kebudayaan di Agats, Asmat.