(20/9) Festival Hela Mbay Hote Mbay ke-3 atau dikenal sebagai festival makan papeda gratis akan kembali digelar pada 28 – 30 September 2019 di Kampung Abar, Distrik Ebungfauw, Sentani Tengah, Kabupaten Jayapura
Berbeda dari tahun sebelumnya, tahun ini festival digelar selama 3 hari. Dan setiap hari selama festival berlangsung akan menampilkan hal yang menarik.
Dalam tradisi suku – suku di Sentani hela mbay hote mbay adalah cara menghidangkan dan menikmati makan bersama-sama dalam satu helay atau sempe yang di isi papeda. Anggota keluarga atau kelompok adat duduk bersama melingkar, dan masing – masing orang menikmati hidangan yang disediakan. Cara makannya pun cukup unik, yakni menggunakan hote atau garpu kayu.
“Tradisi ini memiliki makna; saat makan bersama menjadi kesempatan bagi orang tua untuk memberikan nasihat kepada anak-anaknya. Makan bersama satu helay menandakan persatuan yang tak tercerai-berai,” terang Andre Liem, pemandu wisata sekaligus aktivis lingkungan yang terlibat dalam penyelenggaraan festival kepada Imajipapua.com

“Hari pertama ada demo bikin sempe (gerabah) dan pangkur sagu. Hari kedua masyarakat akan membuka lapak untuk berjualan dan hari ketiga ‘makan bunuh’ (makan papeda gratis sampai kenyang – red),” lanjutnya.
Kaka Andre, demikian ia disapa, mengungkapkan saat ini warga Kampung Abar tengah mempersiapkan penyelenggaraan festival tersebut. Persiapan yang dilakukan yakni menyiapkan para – para berikut meja panjang, anyaman daun sagu sebagai alas makanan, membuat berbagai jenis gerabah dan membuat perahu yang nantinya juga akan dipamerkan dan dijual.
“Yang menarik lagi dalam festival tahun ini, warga menyiapkan tungku tembikar berikut dengan briket yang dibuat dari kulit pohon sagu. Jadi bebas polusi,” lanjutnya.
Kampung Abar yang terletak di Sentani Tengah, sejak jaman dahulu kala telah dikenal sebagai penghasil gerabah/ tembikar. Kampung Abar adalah satu – satunya kampung di pesisir danau Sentani yang memiliki tanah liat sebagai bahan baku gerabah.

Festival Hote Mbay Helay Mbay pada tahun 2019 ini telah memasuki tahun ketiga. Festival ini diinisiasi oleh Papua Jungle Chef, Papua Tour Guide Community (PatGom) dan Kepala Suku Kampung Abaar, Naftali Felle.
Charles Toto yang dijuluki sebagai jungle chef mengatakan bahwa festival makan papeda merupakan ajang promosi sekaligus juga untuk mempertahankan pangan lokal Papua.
“Kegiatan itu bagian dari kebiasaan serta budaya makan masyarakat danau Sentani,” kata Chato.
Sama seperti tahun lalu setelah makan, kata Chato, peralatan makan tradisional yang digunakan boleh dibawa pulang pengunjung.
“Tetapi ada juga yang dijual,” lanjutnya.
Festival Helay Mbay Hote Mbay, 2018 Kuliner Ulat Sagu khas Danau Sentani Papeda dalam Sempe Ikan Mujair yang disajikan menggunakan gerabah dan dialas daun
Jika Anda berminat untuk mengunjungi festival ini, dipersilakan untuk menuju Kampung Abar. Ada 2 jalur yang bisa digunakan, yakni menyebrang menggunakan perahu melalui Pantai Kalkote Distrik Sentani Timur atau melalui dermaga Yahim, Distrik Sentani Kota. Penyebrangan hanya memerlukan waktu beberapa menit untuk sampai ditujuan.
Kategori:Info Wisata