Setelah sehari sebelumnya, Tim Imaji Papua bersama Tim Kerja Alumni APDN Yoka berkeliling danau Sentani, maka Rabu 10 Mei 2019, melanjutkan agenda berikutnya.
Tim Kerja Alumni APDN telah melakukan survey di beberapa titik, selanjutnya merealisasikan bantuan berupa pembangunan sumur bor. Hingga tulisan ini dimuat, Tim Kerja Alumni APDN Yoka telah berhasil membangun 22 sumur bor dari target 32 unit.
[VLOG] DOKUMENTER PENYALURAN BANTUAN BAGI WARGA DI TEPIAN DANAU SENTANI
BERKELILING DANAU SENTANI PASCA BENCANA – BAG. 1
Jumat pagi, 10 Mei 2019, kami mengunjungi Kampung Doyo Lama dan Kampung Sosiri yang berada di Distrik Waibu, Sentani, Kabupaten Jayapura.
Salah seorang anggota Tim Kerja Alumni APDN Yoka, Ibu Anna Ondowapo, turun langsung mengawasi tukang yang bekerja membangun sumur bor.
Meski hujan deras mengguyur distrik Waibu dan sekitarnya, namun semangat untuk memberikan bantuan berupa air bersih tak terhenti oleh hujan. Para tukang bekerja mencari titik yang hendak di bor. Setelah menggali 2 titik namun tak seperti yang diharapkan, di titik ketiga barulah air bersih didapatkan.

Setelah setengah hari berada di Kampung Doyo Lama, perjalanan pun kami lanjutkan menuju Kampung Sosiri. Hari sudah semakin sore ketika kami tiba di pelataran rumah Bapa Ondoafi Sosiri.
Tak menunggu lama, para tukang pun bekerja. Beruntung, di satu titik yang sudah ditentukan, air tanah memancar cukup deras.
Sementara tukang bekerja, saya pun sempat berbincang dengan Ondoafi Sosiri, Bapak Boas Enoch.
Bapa Ondo, sempat mencurahkan isi hatinya mengenai kekhawatirannya tentang kondisi Danau Sentani saat ini. Menurutnya, ini baru pertama kali terjadi dimana air danau meluap sangat tinggi.
“Rumah warga biasanya dibangun 1,3 meter di atas permukaan danau. Tetapi ketinggian air bisa mencapai 2 meter lebih di kampung ini. Rumah saya setengahnya terendam air,” paparnya
“Kejadian bencana meluapnya air danau baru pertama kali terjadi seumur hidup saya. Hampir 2 bulan, baru air mulai surut,” imbuhnya.

Bapa Ondo Sosiri sangat berharap, pemerintah Kabupaten Jayapura bergerak cepat untuk normalisasi kali Jaifuri, yang merupakan satu – satunya pintu pembuangan air danau, yang bermuara langsung ke laut.
“Atas bantuan yang disalurkan oleh tim kerja Alumni APDN Yoka, saya sangat berterimakasih. Saya hanya bisa berdoa agar alumni APDN Yoka dimana saja berada, selalu sehat dan diberkati oleh Tuhan,” pungkasnya.