Jayapura yang sekarang kita kenal sebagai Ibu Kota Provinsi Papua, ternyata dalam 100 tahun terakhir telah beberapa kali mengalami pergantian nama. Bersumber dari Wikipedia, nama lain untuk Jayapura ialah Hollandia, Kota Baru dan Soekarnopura. Jayapura juga memiliki nama asli Port Numbay, negeri matahari terbit.
Kota Jayapura, sejak didirikan oleh Kapten Infanteri FJP Saches dari Kerajaan Belanda pada 7 Maret 1910 hingga hari ini, kita akan banyak sekali perubahan wajah kota. Namun, masih ada bangunan peninggalan jaman Belanda yang menjadi saksi bisu perubahan kota dari masa ke masa.
Perubahan wajah kota Jayapura bisa dilihat dari gambar berikut akan membuatmu kagum.
1. Tanjung Swaja 1958 – 2006 – 2014
Tanjung Swaja atau dikenal juga Tanjung Kayu Batu, dipotret pada 3 masa yang berbeda, yakni tahun 1958, 2006 dan 2014. Terlihat perbedaan yang mencolok. Foto yang paling atas masih terlihat hutan belantara sementara di foto yang paling bawah, wajahnya telah berubah menjadi wajah perkotaan.

Tanjung Swaja atau Tanjung Kayu Batu (Foto: Istimewa)
2. Pantai Dok 2 Tahun 1961 – 2017
Ini foto pantai Dok 2 tahun 1961, terlihat suasana Pantai Dok Dua pada masa itu dengan perahu – perahu tradisional yang bersandar bebas ditepiannya dan jalan raya yang meski telah teraspal namun terlihat lengang.
Foto dibawahnya, Pantai Dok Dua masa kini. Tempat ini, kini menjadi salah satu obyek wisata yang ramai dikunjungi pada akhir pekan.

Pantai Dok Dua (Foto atas: istimewa)
3. Gedung Niuew Guinea Raad (1961) sekarang Gedung Dewan Kesenian
Dulu bangunan ini bernama Gedung Niuew Guinea Raad, sekarang dikenal sebagai Gedung Dewan Kesenian. Bangunan yang difoto pada tahun 1961 ini, hingga saat ini masih bertahan, meski sekelilingnya telah berubah.
Berikut foto Gedung Dewan Kesenian yang beralamat di Jalan Irian, dekat taman Imbi, Kota Jayapura.

Gedung Dewan Kesenian (Foto atas: Istimewa)
4. Toko Makasar 1962
Bangunan ini sangat terkenal pada jamannya, dikenal sebagai Toko Makasar. Pada masa kini, bangunan ini masih bertahan dan menjadi saksi bisu perubahan jaman. Foto dibagian bawah adalah bangunan yang sama, hanya difoto dari angle yang berbeda.
Bangunan toko ini, saat ini masih berdiri gagah berhadapan dengan Terminal Mesran, Jayapura.
5. Kantor PD Irian Bakti (1956) sempat mengalami musibah kebakaran pada November 2017
Kantor PD Irian Bakti yang beralamat di Jalan Ahmad Yani Kota Jayapura menjadi saksi bisu sejarah perkembangan kota dari tahun ke tahun. Bangunan ini berdiri pada jaman Belanda, digunakan sebagai toko modern pada masa kejayaannya.
Bangunan yang kini menjadi bangunan tua berikut dengan tugunya, kini masih berdiri di tengah kota. Hanya sayangnya, pada November 2017, bangunan ini dilahap si jago merah. Namun bagian depan bangunan hingga kini masih tetap berdiri.

Kantor PD Irian Bakti di Jalan Ahmad Yani Jayapura. (Foto: Istimewa)
Kategori:Jayapura City, Story
Үou possibly can plаy it anytime you want.? Daddy answered.
?Because speaking about how great God is makes him
happy andd its worship. Play it earlier tһan youս go
to sleep tonight aand once you ake up within the moгning annd God will probabⅼy bе clօse to you all
day long.
SukaSuka
Slamanya pakai bahasa resmi, bhs Indonesia. nama asli Jayapura adalah Numbay, bukan Port Numbay. Selain itu, kata Niuew bhs Belanda seharusnya Nieuw. demikian koreksinya. tkasih. nd
SukaSuka